LPOI : Sampai Kapanpun Sekolah Lima Hari Ditolak

nu.or.id - Jumat, 07 Juli 2017


Jakarta, NU Online
Sebanyak 14 organisasi massa (ormas) Islam menolak kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sekolah Lima Hari. Penolakan ormas-ormas yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Islam (LPOI) tersebut disampaikan pada konferensi pers di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (7/7).

Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj mengatakan, ormas-ormas Islam mengapresiasi langkah pemerintah yang membatalkan Permendikbud yang akan menggantinya dengan Perpres.

“Namun kami menunggu bukti nya Permen itu telah dibatalkan karena nyatanya Mendikbud masih bersikeras menjalankan Permen yang dibatalkan itu,” katanya.

Madrasah yang ada di desa-desa ada sekitar 76 ribu lebih telah menjadi bagian dari masyarakat Islam.

“Sampai kapan pun, tidak dialog, tidak diskusi, tidak ada tawar-menawar, kami, NU, LPOI juga meminta (kebijakan) itu dibatalkan.”



Sekjen LPOI H. Luthfi At-Tamimi mengatakan, kebijakan tersbut mengancam keberadaan pendidikan di madrasah dan pesantren.

“Mereka tidak membubarkan pesantren, tapi mereka membuat acara sampai jam lima supaya pesantren tidak laku,” katanya. (Abdullah Alawi)



Komentar