SEBENARNYA SEHAT ITU MURAH ATAU MAHAL YAH

Assalaamu alaikum sahabat guruKATRO,

Ini adalah nukilan cerita nyata yang barusan guruKATRO alami pada hari Ahad kemarin, 29 Mei 2016. Saat itu, Pukul 6.00 pagi WIB, guruKATRO harus mengantar adik guruKATRO ke Rumah Sakit. Dengan pertimbangan biaya pengobatan, maka yang diinginkan olehnya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu.
guruKATRO sendiri sudah menduga bahwa dengan pilihan itu, pada hari Ahad jam seperti itu, pasti akan mendapat sedikit kendala. Tapi guruKATRO tetap mengambil langkah menuruti si sakit yang sepertinya sudah sangat tidak karuan dengan suhu badan diatas 40oC, dan tubuh panas tubuh panas itu selalu menggigil.

Benar saja, sampai di RS langsung disuruh masuk ruang IGD, namun dengan tambahan penjelasan, "Dokter Jaga malam baru saja pulang, dan Dokter jaga Ahad pagi belum datang", dan disertai saran, "sebaiknya dibawa pulang saja dulu, dan kesini besok pagi (senin maksudnya)". Demi mengingat kesulitan yang barusan dijalani tadi, disaat membawa orang sakit menggigil di dengan jarak 7,5km, 70% jalan licin terjal. Kontan saja guruKATRO menolak saran tersebut.

Hingga akhirnya pada sekitar pukul 09.00 kurang dikiiiiit, Dokter jaga yang ditunggu datang juga, setelah ditanya sana sini dan diperiksa, guruKATRO disuguhi dua lembar catatan sang Dokter, yang satu diarahkan ke bagian Farmasi, yang lain lagi untuk di antarkan ke bagian Laboratorium. Tapi bukan cerita diatas itu yang akan guruKATRO angkat disini, itu hanyalah usaha sebagai pembuka cerita agar posting ini menjadi lebih panjang, dan guruKATRO masih sangat memaklumi keadaan pelayanan seperti itu. heheheheh maaf ya para pengunjung.





Cerita intinya dimulai dari sini, disaat guruKATRO mengantar lembaran resep ke bagian Farmasi Rumah Sakit. Sesampai di ruang tunggu bagian Farmasi, ternyata disana telah ada sepasang suami isteri yang sedang penuh harap namun sepertinya diselimuti kebingungan. Pasalnya, hasil kalkulasi petugas disimpulkan bahwa biaya :
penanganan di ruang IGD sebesar Rp. 42.000,00 (empat puluh dua ribu rupiah)
Pembelian obat pada bagian Farmasi sebesar Rp. 28.500,00 (dua puluh delapan ribu lima ratus rupiah), itupun setelah ada kebijakan dari petugas Apoteker, obat hanya diberikan separuh dari porsi yang disarankan dalam Resep Dokter.

Total jumlah yang mesti dibayar adalah Rp. 42.000,00 + Rp. 28.500,00 = Rp. 70.500,00 (tujuh puluh ribu lima ratus rupiah), sebuah harga yang cukup murah sebenarnya (paling tidak itu menurut guruKATRO), bila mengingat penyakit yang diderita adalah ASMA yang sudah AKUT.

Oleh petugas Apoteker, kelihatannya suami pengantar isteri yang sakit itu juga kemudian ditawari agar membayar biaya penanganan di ruang IGD saja terlebih dahulu, sebesar RP. 42.000,00. dan untuk urusan obat di bagian Farmasi bisa dibeli nanti sore, bahkan boleh dibeli di Apotek mana saja, terserah keluarga pasien. Tapi ia tetap masih kelihatan kebingungan. Hingga akhirnya dengan perasaan ragu, guruKATRO mendekati dan berusaha ikut nimbrung dalam pembicaraan serius itu. Bahkan akhirnya pembicaraan yang asalnya antar petugas bagian Farmasi dengan suami pasien, kini telah berganti menjadi pembicaraan antara suami pasien dengan guruKATRO.

Dari hasil olah empat mata, diperoleh kesimpulan bahwa ternyata dari rumah ia hanya punya uang Rp. 50.000,00 dan telah dipotong ongkos kendaraan (dua orang) dari Karang Sawah, Tonjong menuju RSUD Bumiayu sebesar Rp. 10.000,00. jadi sekarang hanya tinggal Rp. 40.000,00. Bagaimana tidak bingung, bila biaya penanganan IGD dikorting Rp. 2000,00 = Rp. 40.000,00 saja, itu pasti hanya pas untuk Rumah sakit, sementara pulang ke Karang Sawahnya akan seperti apa caranya ??????

Cerita berikutnya tidak akan dilanjutkan disini, yang jelas ini berarti bahwa harga kesehatan ternyata masih sangat mahal bagi mereka itu. Padahal di banner besar yang terpampang dinding depan RSUD itu jelas bahwa RSUD ini masih bisa menggunakan SKTM bagi pasien yang tidak memiliki BPJS. Tapi menggunakan BPJS atau SKTM, sepertinya juga tidak berlaku, karena ia tidak rawat inap. sedang ia hanya berobat saja tanpa opname.....

Intisari dari kisah diatas adalah bahwa sejumlah pembiayaan pemeliharaan kesehatan yang bagi kebanyakan orang dianggap sangat kecil (40.000) itu ternyata merupakan hal yang cukup sulit untuk dipenuhi oleh mereka, Ya Allah, lapangkanlah, berkahkanlah rezekinya, agar dia tidak ragu lagi untuk memulihkan kesehatannya. AAmiin.

(kisah nyata)

bagikan Artikel ini melalui :

Demikian Posting tentang SEBENARNYA SEHAT ITU MURAH ATAU MAHAL YAH yang dapat guruKATRO sajikan, mohon maaf bila masih banyak kekurangannya, kritik dan saran serta pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Terima kasih